sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah

Seiring meningkatnya jenjang pendidikan seseorang,maka mereka semakin di tuntut untuk meningkatkan Dan Mencari inovasi baru serta menuangkan ide , gagasan maupun kekreativitasan melalui berbagai media. Salah satunya Media tulis.

Karya tulis ilmiah menjadi salah satu media penuangan kekreativitasan Bagi Mahasiswa yang tentu Sudah tidak asing lagi .

Karya Tulis Ilmiah adalah hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, atau pemikiran oleh perseorangan atau kelompok yang disajikan dalam bentuk tertulis dan disusun secara sistematis serta berlandaskan kaidah ilmiah.

Penulisan karya ilmiah tidak dapat di lakukan secara serta Merta melainkan harus mengikuti sistematika dan kaidah kebahasaan yang sudah di tetapkan.
Namun,jika membuat karya ilmiah tentu Mahasiswa harus mencari referensi sistematika penulisan karya ilmiah yang baik dan benar Sedangkan, antara situ yang satu dan situs lainnya ada perbedaan sistematika penulisan. Oleh karena itu author ingin memberikan referensi penulisan karya ilmiah yang sekiranya dapat di gunakan oleh para pembaca khususnya mahasiswa universitas Haluoleo.

Yuk simak sistematika nya! 

1. Cover 
Sebelum masuk ke inti pembahasan dari suatu karya ilmiah, Mahasiswa perlu membuat cover yang di lengkapi dengan logo dari universitas masing masing. Adapun sistematika penulisan cover di mulai dari judul karya ilmiah, nama dosen pengampuh, logo universitas, nama penyusun karya ilmiah, NIM, program studi , fakultas, nama universitas dan tahun ajaran. Jangan sampai salah yah!:)

2. Kata pengantar Dan prakata

Kebanyakan orang beranggapan bahwa prakata dan kata pengantar itu sama saja. Padahal sebenarnya, prakat dan kata pengantar jelas berbeda. Dari segi isi maupun orang yang membuatnya.

Kata pengantar umumnya di buat oleh tim penerbit dan berisi ucapan puji syukur  kemudian tujuan penulisan buku bahkan tak jarang pada bagian ini menyertakan ucapan terimakasih kepada pihak pihak yang ikut terlibat dalam pembuatan karya ilmiah. Sedangkan Prakata, wajib di buat oleh penulis adapun isinya terkait ulasan karya Secara singkat.

3. Pendahuluan

Penulisan judul bab harus menggunakan huruf Romawi dan poin berikutnya di tulis dengan format Angka titik Angka (1.1). Kemudian uraikan latar belakang,rumusan masalah,tujuan,dan manfaat dari penulis karya ilmiah tersebut secara singkat,padat,dan jelas.



4. Kajian pustaka
Kajian pustaka sering di sebut juga sebagai landasan teori. Bagian ini berisi pendapat para ahli dan tahun ketika pendapat tersebut di kutip. 

Ketika membahas suatu topik,maka penulis perlu memetakan topiknya menjadi kajian pustaka. Tujuannya adalah untuk mempermudah pemahaman pembaca terkait landasan teoritis dari topik yang di angkat. 
Misalnya peranan ilmu akuntansi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perlu di berikan dahulu landasan teoritis dari pengetahuan, teknologi, dan ilmu akuntansi. 

5. Pembahasan 
Bagian ini menjadi bagian yang paling di tunggu oleh pembaca.
Ketika penulis memiliki rumusan masalah yang menarik terkait suatu topik,maka tentu pembaca akan tertarik untuk membaca bagian pembahasan dari topiknya.
Pada bagian pembahasan, sebaiknya penulis menghindari copy paste dari suatu situs. Cobalah cari lebih banyak referensi dan gabungkan ke dalam suatu pembahasan,agar pembahasan nya lebih padat dan tidak bertele- tele. Jangan lupa gunakan kaidah kebahasaan yang sesuai dengan EYD agar tidak terjadi salah penafsiran.

6. Penutup 

Setelah sampai ke tahap ini, maka penulis perlu memahami isi dari tulisan yang ia buat agar lebih mudah dalam penarikan kesimpulan. 

Dalam penulisan saran, mintalah saran yang membangun dari para pembaca guna adanya karya tulis ilmiah yang lebih baik lagi kedepannya.


7. Daftar pustaka 

Penulisan daftar pustaka tidak dilakukan asal asalan, melainkan harus sesuai dengan sistematika yang telah di tetapkan adapaun sistematikanya adalah seperti contoh di bawah. 

Semoga bermanfaat !!!✨🤗

Komentar

Postingan Populer